Pages

Sabtu, 22 Oktober 2011

masalah ekonomi


Permasalahan Ekonomi
Masalah Pokok ekonomi
Berdasarkan pada keterbatasan pada sumber daya yang ada maka manusia harus memilih barang-barang mana yang perlu dihasilkan agar mendapatkan hasil kepuasan yang maksimum. Karenanya, timbullah 3 masalah-masalah pokok ekonomi berikut ini:

1. Barang dan jasa apa yang akan dihasilkan (what).
2. Bagaimana barang dan jasa itu dihasilkan (how).
3. Untuk siapa barang dan jasa itu dihasilkan (for whom).

What
What berdasarkan dengan kebutuhan apa yang paling mendesak bagi masyarakat. Jika masyarakat menginginkan suatu barang tertentu, maka diproduksilah barang tersebut, sehingga hasil produksi bisa terserap oleh masyarakat. Misalnya: pada awal perkembangan laptop kecil (palm top), masyarakat kurang antusias terhadap produk tersebut, sehingga produk tersebut tidak terserap secara baik di masyarakat. Akan tetapi akhir-akhir ini kembali lagi muncul laptop kecil (dengan nama baru netbook), masyarakat sangat antusias dengan produk lama yang muncul kembali ini. Kemunculannya sangat tepat dengan keinginan masyarakat sekarang yang menginginkan gadget yang serba portable, ringan, nyaman, kaya fitur, akses internet dan tentu saja dengan harga yang jauh lebih murah.
How

How berkaitan dengan teknik bagaimana menghemat sumber daya untuk menghasilkan produksi yang maksimal. Misalnya dengan menggantikan produksi manual dengan produksi secara mesin. Cara ini bisa mempercepat produksi, menghemat bahan mentah dan sebagainya, sehingga bisa menghemat biaya produksi dan bisa memenuhi kebutuhan lebih banyak.
For whom
For whom menyangkut siapa yang akan memakai barang hasil produksi, misalnya ada barang yang khusus untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, kemudian barang khusus untuk kalangan menengah ke atas atau menengah ke bawah dan seterusnya.

Untuk memecahkan masalah tersebut, masyarakat melakukan beberapa hal berikut:

1. Tradisi dan kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat primitif.
2. Insting yang biasa dilakukan oleh binatang.
3. Perintah yang dilakukan di dalam masyarakat yang mana diktator berkuasa.
4. Mekanisme harga yaitu suatu prores yang terjadi di masyarakat dimana terjadi gaya tarik menarik antara produsen dan konsumen di pasar input maupun output.

A.Macam - macam Sistem Ekonomi

a. Sistem Ekonomi Tradisional

         Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem perekonomian yang didasarkan pada tradisi, adat istiadat atau kebiasaan masyarakat yang bersangkutan. Masyarakat mempunyai hak dan kewenangan mengatur perekonomian daerahnya. Dengan kata lain, masalah yang berkaitan dengan apa dan berapa, bagaimana, serta untuk siapa barang/jasa yang diproduksi dan diatasi oleh masyarakat itu sendiri. Sistem ekonomi ini biasanya berlaku di negara yang belum maju.


1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisonal 


    a. Aturannya didasarkan pada tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan.
    b. Kehidupan relatif sederhana, statis, dan tradisional. 
    c. Kehidupan sosial seperti kekeluargaan dan gotong royong sangat dominan.
    d. Bersifat pemenuhan kebutuhan hidup minimum.
    e. Penguasaan teknoligi produksi masih rendah.


2. Kelebihan Sistem Ekonomi Tradsional 
   a. Rendahnya tingkat persaingan.
   b. Aktivitas ekonomki tidak berdasarkan target.
   c. Tidak mementingkan diri sendiri.
   d. Tidak ada beban sehingga masyarakat terhindar dari stres.


3. Kelemahan Sistem Ekonomi Tradisional
   a. Teknoligi yang digunakan masih rendah.
   b. Tingkat efisiensi yang rendah.
   c. Kualitas barang relatif rendah.
   d. Dinamika masyarakat relatif lambat.





b. Sistem ekonomi pasar (liberal)

        Sistem ekonomi pasar disebut juga dengan sistem ekonomi kapitalis. Artinya, suatu sisitem perekonomian yang didasarkan pada mekanisme pasar. Maksudnya, permasalahan komoditas tentang apa dan berapa yang harus diproduksi diserahkan kepada mekanisme pasar. 


1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar
    a. Setiap individu bebas memiliki barang dan faktor-faktor produksi.
    b. Semua kegiatan ekonomi dilakukan oleh masyarakat dan swasta.
    c. Peran pemerintah seminimal mungkin dalam kegiatan ekonomi.
    d. Kegiatan ekonomi ditujukan untuk mencari laba.
    e. Setiap orang diberi kebebasan dalam pemakaian barang dan jasa.


2. Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar
    a. Persaingan mendorong pelaku ekonomi untuk maju.
    b. Kreativitas individu atau masyarakat meningkat dan mendorong motivasi.
    c. Setiap individu bebas memilih pekerjaan yang sesuai.
    d. Produksi didasarkan pada kebutuhan.


3. Kelemahan Sistem Ekonomi Pasar
    a. Terjadinya kesenjangan antara kaya dan miskin.
    b. Persaingan mengakibatkan yang kuat ( kaya ) menindas yang ( miskin ).
    c. Persaingan mengakibatkan monopoli.
    d. Pemerataan pendapat akan semakin sulit dicapai.
    e. Krisis ekonomi lebih mungkin terjadi





c. Sistem Ekonomi Trepusat (Komando)
     Sistem ini sering disebut juga sistem perekonomian kolektif. Artinya, sistem ekonomi dengan seluruh kegiatan ekonominya (produksinya, distribusi, dan konsumsi) diatur melalui perencanaan dari pusat atau pemerintah.




1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Komando
    a. Semua alat dan sumber produksi dimiliki dan dikuasia oleh negara.
    b. Kebijakan perekonomian diatur oleh pemerintah pusat.
    c. Jenis-jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
    d. Kegiatan ekonomi diatur oleh pemerintah (negara).


2. Kelebihan Eistem Ekonomi Komando
    a. Semua alat dan sumber produksi dimiliki dan dikuasai oleh negara.
    b. Kebijakan perekonomian fiatur oleh pemerintah pusat.
    c. Jenis-jenis perekonomian dan pembagian diatur oleh pemerintah.
    d. Kegiatan ekonomi diatur oleh pemerintah (negara)


3. Kelemahan Sistem Ekonomi Komando
   a. Hak milik perseorangan tidak diakui.
   b. potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap waraga negara tidak berkembang.
   c. Masyarakatnya bersifat materialistis.
   d. Individu atau masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam berusaha.
   e. Jalur birokasi yang panjang sehingga mempersulit dalam mengambil keputusan.







d. Sistem Ekonomi Campuran 
     Sistem ekonomi campuran merupakna perpaduan antara sistem perekonomia terpusat dan sistem ekonomi pasar. Sitem produksi dan saluran distribusi dilakukan menurut mekanisme pasar, dan ada pula yang diatur atau direncanakan oleh pemerintah.

1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran
   a. Kegiatan ekonomi ada yang dilakukan oleh individu (swasta) dan ada yang dikuasai negara.
   b. Interaksi ekonomi berdasarkan mekanisme pasar dan masih ada campur tangan pemerintah.
   c. Persaingan dalam batas-batas tertentu masih diperbolehkan namun diatur oleh pemerintah.


2. Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran
   a. Kegiatan ekonomi yang menguasai hajat orang banyak dikuasai oleh negara.
       Dengan demikian, menjamin pemenuhan kebutuhan masyarakat.
   b. Swasta diberi hak untuk mengelola sumber-sumber ekonomi terutama produksi barang yang
       tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Dengan demikian, hak individu (swasta) diakui.


3. Kelemahan Sistem Ekonomi Campuran 
    a. Sukar menetuksn batas wilayah kegiatan ekonomi yang diatur oleh mekanisme pasar dan
        pemerintah.
    b. Pemerintah mengalami kesukaran mengenai bats nilai produksi dan kekayann yang bisa
        dimiliki individu
    c. Dalam praktik, lebih mengutamakan efisiensi daripada nialai-nilai dan norma di masyarakat.




 

 

Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi


A.Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.Konsumen akan selalu melakukan kegiatan konsumsi, dimana dalam kegiatan konsumsi tersebut akan ada sesuatu yang diinginkan yaitu utilitas. Konsumen akan berusaha mendapatkan utilitas dari setiap kegiatan konsumsi yang dilakukan. Bahkan, konsumen akan berusaha agar utilitas yang diperoleh adalah utilitas maksimum. Utilitas maksimum adalah suatu kegiatan konsumsi konsumen dalam mencapai keseimbangan pasar, yaitu besar pengorbanan yang dikeluarkan sama atau sebanding dengan utilitas yang didapat dari barang yang dikonsumsi. Oleh karena itu, utilitas maksimum sering disebut keseimbangan konsumen.

Utilitas maksimum dalam mengonsumsi atau menggunakan barang dan jasa dapat diidentifikasi dengan tiga pendekatan, yaitu pendekatan kardinal (utilitas konsumen dapat diukur dengan angka) denngan menggunakan konsep Marginal Utility (MU), pendekatan ordinal (utilitas konsumen dapat dinyatakan melalui tingkatan-tingkatan utilitas dari tingkat rendah ke tingkat tinggi) dengan menggunakan konsep indifference curve (konsep kurva indiferen), dan garis anggaran (budget line).

* Pendekatan
Dalam mempelajari perilaku konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang ada dua pendekatan, yaitu:
A. Pendekatan Kardinal
B. Pendekatan Ordinal




A. Pendekatan Kardinal
-Kepuasan seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuan kepuasan misalnya mata uang.
-Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambash kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu.
-Tambahan kepuasan yang diperoleh dari penambahan jumlah barang yang dikonsumsi disebut kepuasan marginal (Marginal Utility).
-Berlaku hukum tambahan kepuasan yang semakin menurun (The Law of Diminishing Marginal Utility), yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus.

B. Pendekatan Ordinal
-Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Padakenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.
-Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).
-Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens (kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).

Dimana ciri-ciri kurva indiferens adalah:
1. Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi).
2. Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi (marginal rate of substitution).
3. Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens yang berbeda.

*Konsep Elastisitas
Elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain atau dapat diartikan juga sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor lain.
Ada 3 (tiga) macam elastisitas, yaitu :

A. Elastisitas Harga (Price Elasticity), membahas perbandingan/ratio persentase perubahan kuantitas suatu barang yang diminta atau yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang itu sendiri.

B. Elastisitas Silang (Cross Elasticity), membahas perbandingan/ratio persentase perubahan kuantitas suatu barang (barang X) yang diminta atau yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang lain (barang Y).

C. Elastisitas Pendapatan/Income, membahas perbandingan/ratio persentase perubahan kuantitas suatu barang yang diminta atau yang ditawarkan dengan persentase perubahan income/pendapatan.






B. Perilaku Produsen

Dalam proses produksi, faktor produksi memiliki hubungan yang sangat erat dengan produk yang dihasilkan. Produk sebagai output (keluaran) dari proses produksi sangat bergantung pada faktor produksi sebagai input (masukan). Semakin besar jumlah faktor produksi (input) yang masuk dalam proses produksi, semakin besar pula jumlah produk (output) yang dihasilkan.

A. Teori Produsen dan Fungsi Produksi
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.
Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk. Secara matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan:

"Y = f (X1, X2, X3, ……….., Xn)"

dimana Y = tingkat produksi (output) yang dihasilkan dan X1, X2, X3, ……, Xn adalah berbagai faktor produksi (input) yang digunakan. Fungsi ini masih bersifat umum, hanya biasa menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi yang dipergunakan, tetapi belum bias memberikan penjelasan kuantitatif mengenai hubungan antara produk dan faktor-faktor produksi tersebut. Untuk dapat memberikan penjelasan kuantitatif, fungsi produksi tersebut harus dinyatakan dalam bentuknya yang spesifik, seperti misalnya:
a) Y = a + bX ( fungsi linier)
b) Y = a + bX – cX2 ( fungsi kuadratis)
c) Y = aX1bX2cX3d ( fungsi Cobb-Douglas), dan lain-lain.
Dalam teori ekonomi, fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut:
"The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang)."
Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahansatu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan.




B. Produksi Optimal
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga harga input-output. Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat ditulis : p = PY.Y -Px.X, di mana Y = jumlah produk;
PY = harga produk;
X = faktor produksi;
Px = harga factor produksi.



C. Least cost combination
Persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar